secangkir kopi yang hampir habis
melumat dahaga jiwa terkikis
oh, malam, akan sunyi mengutuk sepi
memakan arang seperti api
bulan pun belum hilang
cakar cahaya menembus ilalang
ada kedamaian yang dirindukan
seperti tanah dibasahi hujan
kesetiaan bagai nelayan dan ikan
ini realita kaum cilik, berjuang untuk kebahagaian
merangkak pelan di pinggiran
berharap menemukan sepotong keadilan
Ini hasil karyamu, Bro? Keren…
Iya, mz
mantappp…. keren
Orang pinggiran berterima kasih, sudah disampaikan aspirasinya lewat puisi ini.
Mantap… keren, 🙂
saya hanya ngomen tentang diksi “bulan pun belum menghilang” alangkah baiknya digunakan “bulan pun belum hilang” karna lebih bagus pengucapannya saat dibaca.
wah iya ya.. terima kasih 🙂
keadilan mungkin sudah bersayap
keren
Mereka yg ditujukan dalam puisi diatas pasti sangat berterima kasih jika membaca ini.. top!
terima kasih, mas 🙂
nice artikelnya 🙂
Kata-katanya keren bgt, blog walking jg yuk ke blogku.http://nurindahandari354.blogspot.com/2014/11/quiz-untuk-ga-novel-astilbe.html ^_^
Keren tulisannya mas 🙂
http://www.fkrimaulana.blogspot.com
Makasih broo
Oke siap
mantap, sederhana tapi ngena banget 😀
Mantabs bang Revan! 🙂
keren
Jadi teringat setahun lalu
Ada apa mbak el setahun lalu?
Ngomong-ngomong tentang sepotong, aku jadi inget kue yang belom aku makan..
Nice, lIsinya kepedulian terhadap sesama manusia. Saya salah tangkap nggak ya?
iya, mas 🙂