Tiba di Jalan
Setiap hari menjelang tidur.
Aku mendengar cerita ibu
Kata ibu agar aku mengerti
bagaimana rasanya berjuang
Sewaktu bercerita, kadang-kadang
Ia menyelipkan kisah mudanya
Katanya penuh kasih dan cinta
“prett” kataku menggodanya
perihal ia bertemu dengan ayah
setiap bercerita ini, ibu selalu tertawa
mengingat saat ayah jatuh cinta
dan membujuk orang tua dengan susah payah
Tapi, setelah ayah pergi bersama janda
Ibu lebih sering bercerita tentang doa dan usaha
Tak hanya bercerita, ibu juga menjadi peraga
Terkadang seperti orang gila.
Aku hanya manggut iya-iya saja.
Ibu yang mulia, selalu berdoa dan usaha. Tak ada dendam di dada.
Kenapa pergi sama janda?
Semoga hal-hal baik selalu terjadi pada ibu itu :)). Tapi ini jadi pelajaran bagi saya untuk tidak menertawakan cerita tentang masa lalu orang tua (selama ini sering), dan lebih menghargainya, karena siapa yang tahu apa yang terjadi di masa depan?